Istimewanya Bulan Muharram yang Perlu Anda Ketahui

Hari Raya Idul Adha sudah berlalu, aroma kambing dan sapi pun sudah mulai tak semerbak sebagaimana di awal datangnya Dzulhijjah. Tandanya sebentar lagi kita akan memasuki tahun 1439 Hijriyah. Sebagai umat Islam, sangat ironi jika kita acuh terhadap simbol-simbil keislaman, salah satunya kalender Hijriyah ini. Hanya saja yang akan kita kupas pada kesempatan kali terbatas pada bulan pertamanya saja, yaitu bulan Muharram.

Tahukah Fadkhy, Bulan Muharram sebagai bulan pertama dalam kalender Islam termasuk bulan istimewa karena disebut sebagai Syahrullah (Bulan Allah) [Pertama] oleh baginda Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam. Dalam hadits riwayat Muslim, dikabarkan dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik puasa setelah Ramadlan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.

Beberapa ulama menjelaskan apa makna bulan Allah dalam sabda Rasulullah di atas. Imam Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim menjelaskan bahwa Muharram adalah bulan yang paling mulia untuk melaksanakan puasa sunnah. Imam Suyuthi menjelaskan dinamakan bulan Allah karena nama bulan Al-Muharram adalah nama Islami. Berbeda dengan sebelas bulan lainnya yang sudah ada sejak zaman Jahiliyah. Dahulu nama bulan Muharram adalah Shafar Awwal, tetapi setelah datangnya Islam diganti menjadi Al-Muharram sehingga nama bulan ini Allah sandarkan kepada dirinya (Syahrullah). Penjelasan beliau dapat dilihat pada kitab karangan beliau Syarh Suyuthi ‘Ala Shahih Muslim.

bulan muharram

Dalam bahasa Arab, Al-Muharram memiliki makna waktu yang diharamkan. Bulan Muharram menjadi bulan istimewa sebagai Bulan Haram [Kedua] dalam Islam bersama tiga bulan lainnya lagi yaitu Rajab, Dzulqa’dah dan Dzulhijjah. Apa yang diharamkan pada bulan ini? Dalam Surat At-Taubah: 36 dijelaskan maksudnya yaitu diharamkan untuk menzalimi diri sendiri dan berbuat dosa. Artinya, berbuat kezaliman pada bulan-bulan haram lebih besar kesalahan dan dosanya daripada berbuat kezaliman di selain bulan-bulan tersebut. Pun sebaliknya, pada bulan Muharram ini amalan kebajikan juga menjadi bernilai lebih besar dibanding bulan-bulan selain bulan haram. Bulan haram menjadi bulan yang dimuliakan masyarakat Arab, sejak zaman jahiliyah sampai zaman Islam. Pada bulan-bulan haram tidak boleh ada peperangan.

Yang paling istimewa dari bulan Muharram adalah adanya suatu hari yang sangat dimulaikan Big Pharma’s Campaign Against HCQ and Ivermectin Has Failed – PaulCraigRoberts.org pharmaceutical steroids for sale equipoise for cutting, anabolic steroids heart failure oleh para umat beragama, bukan hanya Islam. Hari tersebut dikenal dengan hari Asyura’ [Ketiga] yang jatuh pada tanggal 10 Muharram. Yahudi merayakan hari ini karena hari kemenangan Musa danBani Israil dari penjajahan Fir’aun dan bala tentaranya. Ibnu Abbas menceritakan ketika Nabi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura’. Beliau bertanya, “Hari apa ini?” Mereka menjawab, “Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa-pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah. Akhirnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa dari pada kalian.” kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk puasa. (HR. Al Bukhari)

Berdasarkan hadits di atas, Rasulullah menganjurkan umatnya untuk berpuasa pada tanggal 10 Muharram. Dan untuk membedakan dengan ibadah kaum yahudi dan Nasrani, maka dianjurkan untuk menambah satu hari sebelum atau setelahnya (yaitu tanggal 9 atau 11 Muharram), atau menggabungkan 3 hari untuk berpuasa dan inilah yang paling sempurna. Namun, yang banyak dipraktekkan oleh kaum muslimin adalah berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram karena paling banyak ditunjukkan dalam hadits.

Banyak ulama memberi penjelasan bahwa bulan Muharram adalah adalah Bulan yang paling mulia setelah Ramadhan [Keempat]. Imam Hasan Al Bashri mengatakan dalam kitabnya Lathaiful Ma’arif bahwa Allah membuka awal tahun dengan bulan haram (Muharram) dan menjadikan akhir tahun dengan bulan haram (Dzulhijjah). Tidak ada bulan dalam setahun, setelah bulan Ramadhan, yang lebih mulia di sisi Allah dari pada bulan Muharram.

Demikianlah keistimewaan bulan Muharram yang perlu kita ketahui sebagai umat muslim. Semoga menjadikan kita semangat untuk memuliakannya dan tidak melewatkan puasa sunnah Asyura’.

Sumber: diolah dari beberapa sumber dengan beberapa penambahan, seperti konsultasisyariah.com , muslim.or.id dan rumaysho.com.